
Cerai, Menyelesaikan Masalah ?
Perceraian dalam rumah tangga adalah sebuah peristiwa yang mengubah dinamika keluarga dan kehidupan seseorang secara mendalam. Perceraian merupakan proses hukum yang mengakhiri ikatan perkawinan antara pasangan suami istri.
Perceraian sering dianggap sebagai solusi terakhir dalam rumah tangga yang mengalami masalah yang sulit diselesaikan. Namun, keputusan untuk bercerai bukanlah hal yang diambil dengan ringan. Dalam perkara perceraian, ketika suami istri datang pada sidang pertama, biasanya Hakim akan memerintahkan keduanya untuk menempuh proses mediasi setelah terlebih dahulu dirukunkan oleh Hakim di ruang sidang.
Di era masyarakat saat ini, perceraian semakin umum terjadi dan memiliki dampak yang signifikan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat secara luas. Sebenarnya, apa yang menyebabkan perceraian itu terjadi?
Faktor-faktor yang sering menyebabkan
perceraian antara suami dan istri dapat bervariasi, namun beberapa faktor umum yang sering dikaitkan dengan perceraian antara lain:
1. Komunikasi yang Buruk: Komunikasi yang buruk dan ketidakmampuan untuk memahami satu sama lain dapat menimbulkan ketegangan dalam hubungan dan pada akhirnya berujung pada perceraian.
2. Masalah Ekonomi: Stabilitas ekonomi keluarga juga dapat menjadi faktor penyebab perceraian. Masalah keuangan, seperti hutang yang berlebihan, pengelolaan keuangan yang buruk, dan perbedaan pendapat dalam pengeluaran. Terlebih jika suami tidak bekerja, atau keadaan menjadi buruk dan keluarga tidak lagi memiliki pemasukan yang pasti.
3. Perselingkuhan: Perselingkuhan seringkali menjadi penyebab hancurnya rumah tangga. Pasangan yang mengkhianati janji perkawinannya adalah penyebab yang paling sering menghancurkan hubungan dan menimbulkan keretakan yang sulit diperbaiki.
4. Konflik Keluarga: Konflik dengan anggota keluarga pasangan, seperti orang tua atau saudara kandung, dapat berdampak negatif pada hubungan dan berujung pada perceraian.
5. Kurangnya Dukungan Emosional: Ketidakmampuan pasangan untuk memberikan dukungan emosional satu sama lain dalam situasi sulit atau penuh tekanan dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan dalam hubungan.
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa perceraian bukanlah keputusan yang diambil dengan mudah oleh pasangan suami istri. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan untuk bercerai, mulai dari perbedaan yang tidak bisa diselesaikan, perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga perbedaan visi dan nilai dalam rumah tangga. Ketika pasangan sudah tidak lagi mampu menyelesaikan perbedaan mereka, perceraian seringkali menjadi satu-satunya jalan keluar.
Perceraian juga membawa dampak emosional yang dalam bagi pasangan suami istri, terutama jika terdapat anak-anak dalam rumah tangga tersebut. Anak-anak seringkali menjadi korban tersembunyi dari perceraian orang tuanya. Mereka harus menghadapi perubahan besar dalam kehidupan mereka, mulai dari tinggal terpisah dengan salah satu orang tua, hingga menghadapi konflik emosional dan psikologis akibat perceraian.
Selain itu, perceraian juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Pembagian harta gono-gini, dukungan anak, dan perubahan dalam status finansial dapat menjadi sumber stres dan ketidakpastian bagi pasangan yang bercerai. Hal ini juga dapat mempengaruhi stabilitas finansial anak-anak dan kehidupan sehari-hari keluarga yang bercerai.
Di sisi lain, perceraian juga dapat menjadi langkah positif untuk mengakhiri hubungan yang tidak sehat dan memungkinkan individu untuk memulai babak baru dalam kehidupan mereka. Terapi perceraian dan dukungan psikologis juga dapat membantu pasangan yang bercerai untuk menghadapi perubahan ini dengan lebih baik. Selain itu, perceraian juga dapat membuka pintu bagi individu untuk menemukan kebahagiaan dan kedamaian dalam hubungan baru atau kehidupan yang lebih mandiri.
Dalam masyarakat Indonesia, perceraian seringkali dihadapi dengan stigma dan penilaian negatif. Namun, penting untuk memahami bahwa setiap pasangan memiliki alasan dan cerita mereka sendiri dalam memutuskan untuk bercerai. Penting pula bagi masyarakat untuk memberikan dukungan dan empati kepada pasangan yang mengalami perceraian, terutama dalam memberikan perlindungan dan dukungan kepada anak-anak yang terkena dampaknya.
Dengan demikian, perceraian suami istri adalah sebuah peristiwa yang kompleks dan memiliki dampak yang luas dalam kehidupan individu, keluarga, dan masyarakat. Penting untuk memahami dinamika perceraian dengan lebih baik dan memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami perubahan ini dalam kehidupan mereka.
Penulis :
Alrid Ramadhan
Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030071 UIN Sunan kalijaga
Sumber :
Kompansia.Com