Gempa Politik MK: Antara Pro dan Kontra, Demokrasi di Persimpangan Jalan

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak sistem proporsional terbuka dalam Pemilu 2024 bagaikan gempa politik yang menggemparkan jagat demokrasi Indonesia. Di satu sisi, putusan ini menuai pro dan kontra, memicu perdebatan sengit di antara para politisi, pakar, dan masyarakat luas. Di sisi lain, bayang-bayang Pemilu 2024 dengan wajah baru mulai terlihat, mengundang pertanyaan tentang arah dan masa depan demokrasi bangsa.
Dilema Sistem Pemilu:

Sistem proporsional tertutup yang diputuskan MK memiliki implikasi yang kompleks. Kekhawatiran muncul tentang potensi melemahnya demokrasi, di mana suara rakyat tereduksi dan oligarki partai semakin menguat. Di sisi lain, pendukung sistem ini berargumen bahwa proporsional tertutup dapat memperkuat partai politik dan meningkatkan disiplin kader.
Psikologi Pemimpin dan Etika:
Di tengah perdebatan sistem pemilu, muncul pertanyaan tentang aspek psikologis pemimpin negara yang melanggar etika dan peraturan. Psikologi pemimpin yang korup, otoriter, dan narsistik dapat menjadi faktor pendorong pelanggaran etika dan berakibat fatal bagi demokrasi.
Dampak Psikologis Kepemimpinan yang Melanggar Etika:

$ Kepemimpinan yang melanggar etika dapat memicu berbagai dampak psikologis bagi masyarakat$ , seperti:
1. Ketidakpercayaan publik
Masyarakat kehilangan kepercayaan pada pemimpin dan institusi, memicu apatisme dan cynicism politik.
2. Polarisasi dan ketegangan sosial
Pelanggaran etika oleh pemimpin dapat memperparah polarisasi dan ketegangan sosial, memicu konflik dan keresahan.
3. Trauma dan kecemasan publik
Masyarakat mengalami trauma dan kecemasan kolektif akibat krisis kepercayaan dan ketidakpastian politik.
4. Membangun Demokrasi yang Sehat
Membangun demokrasi yang sehat membutuhkan pemimpin yang berintegritas, bermoral, dan memiliki komitmen kuat pada etika dan peraturan. Pemimpin yang teguh dalam nilai-nilai demokrasi dan menjunjung tinggi akuntabilitas dapat membangun kepercayaan publik dan mengantarkan bangsa menuju masa depan yang lebih cerah.

Putusan MK tentang sistem proporsional tertutup dan psikologi pemimpin yang melanggar etika menghadirkan dilema dan tantangan bagi demokrasi Indonesia. Membangun demokrasi yang sehat membutuhkan sinergi antara sistem pemilu yang optimal dan kepemimpinan yang berintegritas. Masyarakat harus terus mengawasi dan terlibat aktif dalam proses demokrasi, memastikan bahwa suara rakyat didengar dan pemimpin bertanggung jawab atas tindakannya.


Penulis :  h nurhasna
FOLLOW
Mahasiswa - mahasiswa

Sumber : Kompansiana 

Meta Data

Tipe Dokumen : Artikel Hukum
Judul : Gempa Politik MK: Antara Pro dan Kontra, Demokrasi di Persimpangan Jalan
T.E.U. Orang/Badan : -
Tempat Terbit : -
Tahun Terbit : -
Sumber : -
Subjek : -
Bahasa : -
Bidang Hukum :
Lokasi : -
Lampiran : -

Berita Terbaru