
WASPADA!!! Modus Kejahatan Digital yang sering terjadi
Menjelang perayaan Idul Fitri, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kejahatan siber yang berpotensi meningkat selama periode libur Lebaran. Berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), lonjakan trafik siber dan serangan digital sering kali terjadi beberapa hari sebelum Lebaran.
Dalam kampanye yang dilakukan oleh Gov-CSIRT Indonesia, masyarakat diingatkan untuk menjaga keamanan data pribadi dan transaksi digital dari berbagai modus kejahatan siber yang kerap terjadi. Beberapa modus yang sering digunakan oleh pelaku kejahatan siber antara lain:
Promo Palsu & Phishing – Penipuan melalui email, SMS, atau WhatsApp yang menawarkan promo menarik tetapi berisi tautan berbahaya atau malware.
Penipuan QRIS – Kode QR palsu yang ditempel di toko online abal-abal untuk mengalihkan dana ke rekening penipu.
Pesan "Salam Lebaran" Berbahaya – Link berisi malware yang disebar melalui SMS atau WhatsApp.
Kurir E-commerce Palsu – Mengirimkan link berbahaya untuk mencuri data pribadi pengguna.
Juice Jacking – Serangan yang memanfaatkan koneksi USB di stasiun pengisian daya publik untuk mencuri data.
Langkah Pencegahan Untuk menghindari ancaman siber ini, masyarakat diimbau untuk:
Memeriksa keaslian situs atau aplikasi sebelum melakukan transaksi atau mengunduh sesuatu.
Menggunakan jaringan resmi dan menghindari akses data sensitif melalui Wi-Fi publik.
Menggunakan metode pembayaran resmi dan tidak membagikan informasi kartu kredit atau kata sandi.
Menghindari penggunaan stasiun pengisian daya USB gratis dan tidak menggunakan kabel yang tidak diketahui asalnya.
Tindakan Darurat Jika Menjadi Korban Jika masyarakat menjadi korban phishing atau penipuan online, langkah yang harus dilakukan adalah:
Memblokir kontak penipu dan mengecek mutasi rekening.
Melaporkan ke bank dan pihak berwenang.
Sementara itu, jika terkena malware:
Segera putuskan koneksi internet dan hapus aplikasi mencurigakan.
Ubah kata sandi dan aktifkan autentikasi dua faktor (2FA).
Jika akun diretas:
Segera ubah password dan aktifkan 2FA.
Laporkan ke penyedia layanan dan periksa aktivitas login yang mencurigakan.