Kerusakan Bahan Pustaka Akibat Suhu dan Kelembaban di Perpustakaan

Preservasi dan konservasi harus dilakukan pada setiap koleksi, karena mereka memiliki nilai sejarah dan juga mengandung informasi penting. Ada banyak sekali faktor-faktor perusak bahan pustaka mulai dari faktor fisika, kimia, biologi hingga faktor perusak level tinggi yaitu manusia sendiri. Faktor fisika seperti akibat cahaya, suhu dan kelembaban, dan lain-lain. Faktor suhu dan kelembaban merupakan salah satu faktor yang sering menjadi faktor perusak bahan pustaka karena kurang tahunya pustakawan akan cara pencegahannya.

Kerusakan akibat suhu dan kelembaban biasanya berhubungan dengan faktor kerusakan akibat jamur. Faktor kerusakan suhu dan kelembaban ini sangat berkaitan erat, apabila suhu udara turun maka kelembaban sekitar akan naik, begitupun sebaliknya. Hal ini bisa mengakibatkan kerusakan pada bahan pustaka seperti kertas menjadi bergelombang ataupun kertas menjadi keras karena kering.

Kondisi suhu udara di Perpustakaan Universitas Merdeka cukup tinggi, sehingga menyebabkan kelembaban disana menjadi rendah. Akibat pengaruh tersebut menyebabkan kondisi suhu udara disana menjadi panas, dan menyebabkan sebagian bahan pustaka mengalami kerusakan.

Padahal kelembaban normal yang cocok untuk bahan pustaka adalah 40% sampai 60% dengan suhu 20-24 derajat Celcius.

Ciri-Ciri Koleksi yang Rusak Akibat Suhu dan Kelembaban

- Buku menguning,

- Jilidan lepas,

- Jilidan atau sampul buku pecah atau mengalami keretakan,

- Buku berjamur, dan

- Antar halaman kertas lengket.

 

Kondisi Bahan Pustaka yang Mengalami Kerusakan

Bahan pustaka di Perpustakaan tidak sedikit dengan keadaan rusak ataupun mengalami kerusakan. Walaupun rusak mungkin hanya 10-40% saja, sehingga masih bisa dipakai. Berikut adalah beberapa kerusakan yang ada pada koleksi di Perpustakaan:

Buku Menguning

Buku yang menguning biasanya akan timbul bintik-bintik kuning. Biasanya buku tersebut telah lama disimpan di gudang dekat dengan kamar mandi.

Kerusakan pada koleksi tersebut kemungkinan disebabkan oleh suhu udara yang tinggi dan juga kelembaban yang rendah sehingga menyebabkan kertas sedikit demi sedikit menguning.

Jilid Buku Rusak

Jilid pada buku yang rusak kemungkinan disebabkan oleh suhu ruangan yang tinggi sehingga mengakibatkan partikel-partikel pada kertas menyusut dan mengakibatkan jilidan buku menjadi rusak seperti pada gambar disamping biasanya koleksi yang rusak terletak pada rak yang tidak jauh dari jendela.

Retak  pada Beberapa Bagian Buku

Keretakan biasanya disebabkan karena koleksi terletak di samping dan mengadap tepat ke jendela. Koleksi tersebut mengalami `retak` pada bagian penempelan label, hal ini dikarenakan suhu panas yang diterima koleksi bahan pustaka secara langsung dari paparan sinar matahari dari luar ruangan.

 Upaya yang Dilakukan untuk Pencegahan

Koleksi bahan pustaka yang sudah rusak maupun yang belum rusak, pastilah akan dilakukan pencegahan atau perbaikan tergantung kebutuhan. Cara pencegahan akibat suhu dan kelembaban yang terjadi di Perpustakaan adalah sebagai berikut:

-          Memberikan pendingin ruangan agar suhu yang ada di perpustakaan lebih terjaga,

-          Memasang penyerap air, alat dehumidifier/anti jamur atau silicagel (untuk lemari) untuk mengatur kelembaban,

-          Melakukan kegiatan preservasi yaitu pengurangan pH asam pada kertas dengan rutin, agar terjadinya penguningan pada kertas sedikit lebih lambat dari seharusnya

-          Mengatur tata letak almari atau rak untuk koleksi bahan pustaka agar tidak langsung menghadap ke jendela.

 

Meta Data

Tipe Dokumen : Artikel Hukum
Judul : Kerusakan Bahan Pustaka Akibat Suhu dan Kelembaban di Perpustakaan
T.E.U. Orang/Badan : -
Tempat Terbit : -
Tahun Terbit : -
Sumber : -
Subjek : -
Bahasa : -
Bidang Hukum :
Lokasi : -
Lampiran : -

Berita Terbaru